Saturday, August 4, 2018

Dia Menikmati Keperawananku Di Malam Hari

Cerita Dewasa-Tapi kami sengaja mau sembunyi dari keluarga kami dan tidak ingin kedatangan kami diketahui oleh keluarga yang lain, lagian seharian kita cuman di rumah aja… kebetulan di rumah Sammy ada kolam renang di halaman belakang, jadi ya… kita asyik di sana.

Temanku Kiki ini orangnya bertubuh tinggi sekitar 169 Cm, ukuran dadanya 36C dan berkulit putih bersih, rambut sepunggung.

Sampe di rumah Sammy sekitar jam 5 sore, dan kami tiba dengan taxi dari Bandara… dalam rumah yang cukup besar itu kami diberi kamar tamu yang posisinya di sebelah kamar Sammy, kamar Sammy sendiri menghadap ke kolam renang…sedang kamar Donna adiknya ada di lantai 2.


 Semua kamar di sini memiliki kamar mandi dalam yang cukup luas… untuk kamar tamu yang kami gunakan kamar mandinya paling tidak ukuran 4 x 6 meter dengan semua perabotan dari granit dan dinding marmer Italy… di sudut kamar mandi ada bath cup corner. Di samping salah satu sisnya ada kaca besar menghadap ke taman samping… dan kamar itu sendiri berukuran sekitar 6 x 8 meter.



Setelah meletakkan barang bawaan kami, kamipun berganti pakaian renang, Kiki menggunakan bikini mini sekali berwarna kuning muda dan aku pake celana renang mini warna hitam. Kamipun menuju ke kolam renang… sementara Kiki membasahi tubuh di shower dekat kolam renang aku langsung loncat ke tengah dan melakukan renang gaya bebas beberapa kali panjang kolam sebelum akhirnya menepi dan menunggu Kiki masuk dalam kolam.

Kami bermain dan berenang sambil becanda… sampe aku merasa cukup akupun istirahat di bibir kolam dengan tiduran terlentang, aku pejamkan mataku beberapa menit sampe tiba-tiba aku merasakan jari lentik Kiki mengelus pahaku dan dilanjutkan dengan menelusuri permukaan celana renangku… beberapa menit Kiki melakukannya dan aku diam saja… tapi aku juga merasakan meriamku mulai menegang mendapat elusan dari Kiki.

Aku buka mata memandang langit yang mulai remang mo gelap… aku lihat balkon loteng yang tampak dari posisiku, aku lihat pembantu Sammy yang ada di balkon itu sedang melihat aku dielus Kiki, dan aku lihat dari bawah maka aku dapat melihat pahanya yang mulus… orangnya tidak terlalu tinggi, kulitnya putih ( maklum orang Sunda ), meriamku makin menegang memandang pemandangan paha tersebut dan sadar aku lihat diapun mengalihkan perhatian dan pura-pura terus mengelap pagar balkon yang terbuat dari stainless steel itu.

Kiki rupanya ngga’ puas dengan cukup mengelus dari luar… dia mulai turunkan celana renangku dan mengeluarkan meriamku dan dikulumnya meriamku dengan hangat dan penuh nafsu. Kembali aku lihat pembantu yang tadi melihat lagi kearah kami dan kali ini cuman sebentar karena melihat aku sedang memandang ke atas.

Lama juga Kiki ngisep penisku… saat sudah meradang banget… tiba-tiba kakiku ditariknya dan akupun keceber ke kolam… kami berdiri sambil berciuman dan tangan Kikipun masih meremas-remas meriamku… aku coba membuka celananya dengan menarik tali kecil di pinggulnya… sret… terbuka sudah celana itupun langsung tenggelam.

Aku mulai memasukkan meriamku ke sela-sela paha Kiki… disambut dengan tuntunan oleh Kiki dan diarahkannya langsung ke dalam lobangnya yang menjanjikan kehangatan. Kamipun berpelukan sambil pinggulku bergoyang kanan dan kiri perlaha karena dalam air rada sulit menggerakkan badan… cukup lama kami bermain sambl berdiri… sampe Kiki bilang

” Joss dari belakang aja ” dan diapun mencabut meriamku dan bersandar dibibir kolam yang agak rendak sekitar sepinggang… dan akupun menyodoknya dari belakang dan Kikipun menunggingkan pantatnya.

Aku sadar sesadar-sadarnya bahwa permainanku diintip dari atas oleh si pembantu tadi… pasti itu. Berlagak tidak sadar aku teruskan permainanku…. sampe pada saatnya aku sudah hampir mencapai klimak… aku ajak Kiki ke kolam yang agak rendah… aku duduk ditangga kolam… terendam sampe ke pinggulku dalam posisi duduk… dan Kiki menaikiku dari atas… dia menghadap ke arahku… dia maju mundurkan pinggulnya dan aku meremas dadanya yang menggiurkan itu… diapun mengerang tanpa berpikir lagi bahwa tidak hanya kita berdua saja yang ada di dalam rumah itu.


Erangannya makin panjang dan akhirnya diapun mengejang hebat… aku juga ngga’ mau ketinggalan aku percepat goyanganan pinggulku dan kamipun mengalami ejakulasi bersamaan… di antara orgasme itu aku sempatkan melemparkan pandanganku ke atas dan aku sempat melihat pembantu yang tadi masih mengintip dan tidak sempat lari sembunyi karena saking terpakunya.

Kami keluar dari kolam dengan apa adanya… aku telanjang bulat dan Kiki hanya menggunakan BH bikininya yang menggantung di lehernya… karena sudah terbuka saat permainan tadi… dan CDnya ditentengnya dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menggandeng pundakku.

Kami berjalan ke arah dalam rumah untuk selanjutnya mau mandi dan istirahat… tapi pas melewati ruang makan kami terkejut karena saat itu ada pembantu yang lainnya lagi sedang membereskan meja makan untuk makan malam kita. Pembantu itupun kaget karena melihat kami sedang telanjang… danm sudah dapat diduga apa yang terjadi sebelumnya pada kami. Diapun buang muka dengan acuh melintas ke dapur melanjutkan kerjanya seakan tidak melihat kami… dan kamipun langsung masuk kamar…

Abis mandi Kiki hanya mengenakan kimono handuk tanpa daleman… dan duduk di ranjang…

” Ki… kamu tau ngga’ waktu kita main di kolam tadi ada pembantu yang lihat kita ? ” tanyaku.
” Yang mana ? ” tanya kiki ngga’ tau.
” Yang satunya Ki yang badannya tinggian ” kataku.
” Kok kamu ngga’ bilang kalo kita lagi diintip… malu khan ? ” kata Kiki lagi.
” Tanggung Ki lagi enak main ntar ngrusak acara ” jawabku asal.
” Gimana kalo kita kasih pelajaran ‘tuh pembantu ? tanyaku.
” Pelajaran gimana… ? ” tanya Kiki bego.
” Kita ajak dia main sama kita bertiga ” usulku.
” Boleh juga… tapi enak di kamu donk ” sungut Kiki.

Selesai makan malem kita nonton TV di kamar sampe jam 9 malem dan pas berita… aku panggil pembantu tersebut ke kamar untuk memijit aku… dan saat dipijit aku hanya menggunakan CD minim banget… warna cream… tapi pijitnya mulai dengan kaki dan aku tengkurap… Kiki duduk di samping ranjang dan asyik baca majalah…

Pijitannya akhirnya sampe di pangkal pantatku dan aku minta agak lama di situ karena capek aku bilang… setelah dipijit-pijit daerah itu aku mulai konak dan aku balik badan… sehingga meriamku yang setengah berdiri tampak sekali.